Postingan

Menampilkan postingan dari Maret, 2009

Just Beat It, beibeh...!

Gambar
Menunggu itu nggak enak. Saya dua minggu ini nunggui hasil test iBT TOEFL saya. Setiap kali buka personal page saya, selalu deg2an. Soalnya pas test itu saya ngerasa nggak well perform. Ada banyak missed bukan karena nggak bisa, tapi karena nervous ato nggak konsen - trust me, the situation when you're taking the test is totally different with your daily study. Especially the pressure! The energy to overcome the pressure makes you can't concentrate well (terutama kalo inget udah bayar $150). Selama 2 minggu, saya rajin buka personal page saya... Tapi score-nya masih not avalaible. Padahal, buka halamannya itu sambil merem2... Ngeri liatnya... Ngeri kalo nggak bisa sampe syarat minimum buat ngajukan beasiswa. Buat bisa ngajukan aplikasi beasiswa Ph. D-nya Fulbright, syarat pertama TOEFL-nya 575 (Paper Based TOEFL). Uni di Aussie juga sama, syarat jadi Ph. D students-nya adalah dapet skor International TOEFL 575. Mereka nggak mau nerima yang TOEFL2-an. Mereka hanya mau terim

Pengalaman test iBT TOEFL

I believe this posting will be useful for those who want to take iBT TOEFL... And since you want to take iBT TOEFL, I assume that you already overloaded, loathe/sick with all the iBT TOEFL English materials. So, I'm not going to make vomit in front of computer. I will make it easier by writing it in Bahasa. Pertama , kenapa orang repot-repot ambil iBT TOEFL dan rela ngeluarin duit $150 (mana dolar naek terus lagi) lalu sampe di ruang test, mereka di-plokoto, mesti melototin monitor dengan headset terpasang lalu disiksa ngerjakan soal2 yang jelas2 bukan bahasanya sendiri selama 3.5 jam non-stop dengan resiko kencing batu karena nahan pipis? Motivasi orang beda2. Ada yang rencana mau sekolah di luar, dan sekolanya mensyaratkan nilai TOEFL-nya sekian ratus. Tapi sekolah itu nggak mau TOEFL yang TOEFL-TOEFLan, maunya TOEFL yang asli, yang namanya iBT ato internet Based TOEFL. Jadi dia terpaksa mau disiksa di ruang test iBT TOEFL. Kalo saya, laen lagi. Demi mengajukan aplikasi beasiswa