Postingan

Menampilkan postingan dari Desember, 2009

Going into perfection

Spirit manusia itu terkontaminasi dengan "kotoran" begitu dia dilahirkan di dunia ini. Orang beragama menyebutnya "dosa" - yang diturunkan turun-temurun dan gak pernah habis. Jadi sejak manusia lahir, walaupun physically keliatan bersih, tapi spirit-nya udah terkontaminasi. That's explain kenapa anak kecil cenderung self-centered, bisa bohong walopun nggak pernah ada yang ngajarin. Simply karena spiritnya terkontaminasi dari orang tuanya yang imperfect. Spirit ini memengaruhi pikiran, dan pikiran memengaruhi tindakan. Tindakan yang dilakukan, juga akan memengaruhi spirit. Jadi seperti mata rantai, spirit yang kotor - memengaruhi pikiran untuk menghasilkan ide2 yang busuk - dan ketika ide busuk itu dilakukan, maka spirit akan semakin terkontaminasi, lalu kembali memengaruhi pikiran, kemudian dilakukan... begitu seterusnya... (Lalu muncullah istilah "ikatan dosa"... Tapi never mind tentang "ikatan dosa") I came to conclusion that nobody's p

Fulbright vs. Dikti

Last week, I was interviewed for my Ph. D scholarship application by Dikti (Indonesian Ministry for Higher Education). I knew the interview schedule last minute before the D-Day - Friday evening, one of my colleague texted me - and Saturday morning, 8.30am, I was in Surabaya for an interview. I'd love to compare - head to head - about my first experience interviewed by Fulbright (that conducted by AMINEF/American Indonesian Exchange Foundation) and my second experience interviewed by Dikti. For those who pursue scholarship, you're gonna love it! Fulbright dengan sopan mengirim surat undangan resmi kepada para kandidatnya, baik melalui email maupun mengirim langsung surat undangan ke alamat kandidatnya. They also phoned me, asking for confirmation either the I could attend the interview or not. Pengiriman surat dilakukan 1 bulan sebelum hari-H interview, lengkap dengan alamat dan jadwal interview. Meanwhile, Dikti memberikan pengumuman melalui website resminya H-4 dalam format M